Sabtu, 28 Desember 2013

Perkembangan terakhir dalam Etika bisnis dan profesi


Perkembangan terakhir dalam Etika bisnis dan profesi

Pengertian Etika
Menurut para ahli etika tidak lain adalah aturan perilaku, adat pergaulan manusia dalam pergaulan antar sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.
Kata Etika sendiri berasal dari kata ETHOS dari bangsa Yunani yang memiliki arti nilai – nilai, norma – norma, kaidah dan ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang didefinisikan oleh bebrapa ahli sebagai berikut :
Drs. O.P Simorangkir
Etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berperilaku menurut ukuran dan nilai yang baik
Drs. Sidi. Gajalba dan Sistematika filsafat
Etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal
Drs. H. Burhanudin Salam
Cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya.
Pengertian Profesi
Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian, sehingga banyak orang bekerja tetap sesuai. Tetapi dengan memiliki keahlian saja yang diperoleh dari pendidikan kejuruan belum cukup dapat dikatakan sebagai profesi, tetapi, perlu memiliki penguasaan sistematis yang mendasari praktek pelaksanaan, dan hubungan antar teori dan praktek pelaksanaan.
Kode etik profesi
Kode etik profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial, namun bila ada kode etik yang memiliki sangsi yang agak berat, maka masuk dalam kategori norma hukum.
Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.
Perkembangan etika bisnis menurut Bertens (2000): 1. Situasi Dahulu Pada awal sejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan filsuf-filsuf Yunani lain menyelidiki bagaimana sebaiknya mengatur kehidupan manusia bersama dalam negara dan membahas bagaimana kehidupan ekonomi dan kegiatan niaga harus diatur. 2. Masa Peralihan: tahun 1960-an ditandai pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas di Amerika Serikat (AS), revolusi mahasiswa (di ibukota Perancis), penolakan terhadap establishment (kemapanan). Hal ini memberi perhatian pada dunia pendidikan khususnya manajemen, yaitu dengan menambahkan mata kuliah baru dalam kurikulum dengan nama Business and Society. Topik yang paling sering dibahas adalah corporate social responsibility. 3. Etika Bisnis Lahir di AS: tahun 1970-an sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan masalah-masalah etis di sekitar bisnis dan etika bisnis dianggap sebagai suatu tanggapan tepat atas krisis moral yang sedang meliputi dunia bisnis di AS. 4. Etika Bisnis Meluas ke Eropa: tahun 1980-an di Eropa Barat, etika bisnis sebagai ilmu baru mulai berkembang kira-kira 10 tahun kemudian. Terdapat forum pertemuan antara akademisi dari universitas serta sekolah bisnis yang disebut European Business Ethics Network (EBEN). 5. Etika Bisnis menjadi Fenomena Global: tahun 1990-an tidak terbatas lagi pada dunia Barat. Etika bisnis sudah dikembangkan di seluruh dunia. Telah didirikan International Society for Business, Economics, and Ethics (ISBEE) pada 25-28 Juli 1996 di Tokyo.

Isu Etika Signifikan Dalam Dunia Bisnis Dan Profesi


Isu Etika Signifikan Dalam Dunia Bisnis Dan Profesi

I.         Benturan kepentingan
Benturan kepentingan adalah  perbedaan antara kepentingan ekonomis perusahaan dengan kepentingan ekonomis pribadi direktur, komisaris, atau pemegang saham utama perusahaan.
Dalam hal seperti ini kerapkali terjadi didunia bisnis, apa lagi dalam ruanglingkup pasar bebas yang menuntut persaingan yang sangat ketat.
Biasanya perusahaan menghindari adanya benturan kepentingan, karena hal tersebut bisa merusak kinerja perusahaan dan membuat tujuan yang telah ditetapkan perusahaan menjadi tidak maksimal.
Berikut ini upaya perusahaan dalam menghindari benturan kepentingan :
  1. Menghindarkan diri dari tindakan dan situasi yang dapat menimbulkan benturan kepentingan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan perusahaan.
  2. Mengusahakan lahan pribadi untuk digunakan sebagai kebun perusahaan yang dapat menimbulkan potensi penyimpangan kegiatan pemupukan.
  3. Menyewakan properti pribadi kepada perusahaan yang dapat menimbulkan potensi
  4. Penyimpangan kegiatan pemeliharaan.
II.         Etika dalam tempat kerja
Dalam sebuah dunia kerja sebuah etika dan moral adalah sebuah bayangan atau titik pusat kemajuan perusahaan atau kemunduran perusahaan. Sebuah etika berasal dari dalam diri sendiri, etika sendiri bisa bersifat positif maupun bisa bersifat negatif, dalam sebuah dunia kerja tuntutan etika yang baik sangatlah diharuskan , karena sebuah etika dan moral yang baik adalah modal dari seorang kariyawan untuk menunjang karier baik bagi dirinya sendiri maupun perusahaan. Adapun beberapa praktik di dalam suatu pekerjaan yang dilandasi dengan etika dengan berinteraksi di dalam suatu perusahaan, misalnya:
  1. Etika Terhadap Saingan
    Kadang-kadang ada produsen berbuat kurang etis terhadap saingan dengan menyebarkan rumor, bahwa produk saingan kurang bermutu atau juga terjadi produk saingan dirusak dan dijual kembali ke pasar, sehingga menimbulkan citra negatif dari pihak konsumen.
  2. Etika Hubungan dengan Karyawan
    Di dalam perusahaan ada aturan-aturan dan batas-batas etika yang mengatur hubungan atasan dan bawahan, Atasan harus ramah dan menghormati hak-hak bawahan, Karyawan diberi kesempatan naik pangkat, dan memperoleh penghargaan.
  3. Etika dalam hubungan dengan publik
  4. Hubungan dengan publik harus dujaga sebaik mungkin, agar selalu terpelihara hubungan harmonis. Hubungan dengan public ini menyangkut pemeliharaan ekologi, lingkungan hidup. Hal ini meliputi konservasi alam, daur ulang dan polusi. Menjaga kelestarian alam, recycling (daur ulang) produk adalah uasha-usaha yang dapat dilakukan perusahaan dalam rangka mencegah polusi, dan menghemat sumber daya alam.
III.            Etika bsnis internasonal – masalah budaya
Apakah sebuah bisnis merupakan multinasional sejati atau hanya menjual kepada beberapa pasar luar negeri tertentu, terdapat sejumlah faktor yang akan berpengaruh terhadap operasi internasionalnya. Keberhasilan dalam pasar luar negeri sebagian besar ditentukan oleh cara-cara bisnis tersebut menanggapi hambatan sosial, ekonomi, hukum, dan politik dalam perdagangan internasional. Seorang pemimpin memiliki peranan penting dalam membentuk budaya perusahaan. Hal itu bukanlah sesuatu yang kabur dan hambar, melainkan sebuah gambaran jelas dan konkrit. Jadi, budaya itu adalah tingkah laku, yaitu cara individu bertingkah laku dalam mereka melakukan sesuatu.
Tidaklah mengherankan, bila sama-sama kita telaah kebanyakan perusahaan sekarang ini. Para pemimpin yang bergelimang dengan fasilitas dan berbagai kondisi kemudahan. Giliran situasinya dibalik dengan perjuangan dan persaingan, mereka mengeluh dan malah sering mengumpat bahwa itu semua karena SDM kita yang tidak kompeten dan tidak menunjang. Mereka sendirilah yang membentuk budaya itu (masalah budaya). Semua karena percontohan, penularan dan panutan dari masing-masing pemimpin. Maka timbul paradigma, mengubah budaya perusahaan itu sendiri.
IV.         Akuntabilitas sosial
Mekanisme akuntabilitas sosial, tempat komunitas dilibatkan sebagai agen akuntabilitas, terbukti berhasil mengatasi korupsi. Program rekontruksi di negara-negara pascaperang yang melibatkan komunitas lokal dan akuntabilitas sosial masyarakat cenderung menunjukan kinerja yang menggembirakan. Menurut kontraktor lokal di Kosovo “tidak mungkin anda menyogok orang-orang yang mengelola dana pengembangan komunitas. Mereka memiliki kriteria persyaratan yang sangat tinggi”
Tujuan Akuntanbilitas Sosial, antara lain :
1.      Untuk mengukur dan mengungkapkan dengan tepat seluruh biaya dan manfaat bagi masyarakat yang ditimbulkan oleh aktifitas-aktifitas yang berkaitan dengan produksi suatu perusahaan
2.      Untuk mengukur dan melaporkan pengaruh kegiatan perusahaan terhadap lingkungannya, mencakup : financial dan managerial social accounting, social auditing.
3.      Untuk menginternalisir biaya sosial dan manfaat sosial agar dapat menentukan suatu hasil yang lebih relevan dan sempurna yang merupakan keuntungan sosial suatu perusahaan. Salah satu alasan utama kemajuan akuntabilitas sosial menjadi lambat yaitu kesulitan dalam pengukuran kontribusi dan kerugian.
V.         Manajemen kerisis
Sebelum mengetahui manajemen kerisis, kita kudu mengetahui arti kerisis. Kerisis adalah sebuah keadaan darurat yang dimana mendekati titik kelemahan sebuah kehancuran dalam tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen kerisis sendiri bersifat membantu atau mengatasi maslah kerisis yang terjadi pada sebuah lembaga ataupun sebuah perusahaan. Biasanya manajemen kerisis tidak hanya menganalisis permasalahaan melainkan juga meberi solusi atau jalan keluar untuk terhindar dari titi kepurukan atau kegagalan konsep yang telah dibuat oleh perusahaan

Sumber :

Rumah Kaki Seribu


Rumah kaki seribu

Rumah kaki seribu adalah rumah adat suku afrak kabupaten manuk wari, tepatnya terletak di geogerafis papua barat. Saat ini rumah kaki seribu sudah  jarang yang mengunakanya, dikarenakan banyak penduduk saat ini sudah banyak beralih kerumah yang lebih moderen. Seharusnya perintah daerah harus melesetariakan dan di konservasi.
Rumah suku afrak ini bisa dinamakan rumah kaki seribu, karena rumah ini di tunjang oleh penunjang kayu yang sagat banyak, konon menurut cerita warga suku afrak dinamakanya rumah kaki seribu karena saking bnyaknya dan sulit dihitung penunjang rumah makanya dibilang kaki seribu.
Rumah kaki seribu suku afrak hampir sama dengan rumah panggung pada umumnya rumah pangung di daerah-daerah lain. Akan tetapi yang mebedakan adalah rumah suku afrak lebih unik, dengan dinding rumah yang terbuat dari kulit pohon butska, dan atapnya yang terbuat dari tumpukan daun pandan serta lantainya yang terbuat dari batang bambu. Dan yang lebih unik  lagi rumah kaki seribu milik suku afrat, hanya memiliki dua pintu depan dan belakang serta tidak memiliki jendela
Tapi sayang banyaak dari suku afrak sekarang yang telah meningalkan rumah kaki seribu dengan rumah yang lebih moderen yaitu rumah yang telah terbuat dari semen dan pasir genteng dll. Padahal rumah kaki seribu bukanlah sekedar rumah singga atau rumah yang berfungsi untuk berteduh dari panas dan hujan, melaikan ruamah kaki seribu adalah merupakan simbol  dari suku afrak dan simbol dari kekayaan alam tanah papua tepatnya papua barat, rumah kaki seribu ini  harus dapat dilestarikan untuk menjaga kelestarian rumah adat suku afrak manuk wari papua barat.


Creative accounting


Creative accounting

Creative accounting pada dasarnya permaiana angka- angka yang bisa bersifat positif dan negatife, kecendrungan untuk saaat ini bersifat negatif karna melwan aturan hukum. Jadi pengertianya creative accounting adalah  sebuah peroses dimana seseorang yang mengerti atau mempunyai kemampuan dibidang pemahaman seluk beluk akuntansi yang digunakan untuk memanipulasi data atau laporan keuangan. Dalah cretive accounting biasanya banyak pihak – pihak yang terlibat seperti manager, acunting, pemerintah,asosiasi industri dll. Dalam memanipulasi data banyak jenis penipuan yang dilakukan seperti pemalsuan laporan keuanagan yang tidak benar, seperti pelapooran pembukuan.
Setidaknya ada empat alasan mengapa para praktisi akuntansi melakukan CA, mereka adalah
 1). Perlakuan akuntansi yang bervariasi
 2). Penerapan prinsip akuntansi yang agresif
 3). Manajemen laba
 4). Pelaporan keuangan yang menyimpang.
Dalam cereative accounting sebenernya bnayak memilik tujuan bermacam- macam yaitu pelarian pajak, menipu bank dengan cara mengubah laporan keuanagan menjadi sehat agar dapat mendapat pinjaman,
Ada empat macam CA yang sering ditemukan saat ini, yaitu:
·         Aggressive accounting adalah pemilihan dan penerapan prinsip akuntansi yang bertujuan agar laba tahun berjalan lebih tinggi, terlepas dari apakah praktik tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum atau tidak.
·         Earnings management merupakan manipulasi laba secara aktif untuk suatu target yang sudah ditentukan sebelumnya oleh, misalnya, manajemen, untuk suatu proyeksi yang sudah dibuat oleh analis, atau untuk mendapatkan suatu angka yang konsisten dengan smoother, more sustainable earnings stream.
·         Income smoothing adalah Suatu bentuk earnings management yang didesain untuk menghilangkan aliran laba yang fluktuatif, termasuk cara-cara untuk mereduksi dan “menyimpan” laba pada saat kinerja keuangan sedang membaik agar laba tersebut bisa dimanfaatkan pada saat kinerja keuangan sedang menurun. Penelitian S1 saya membahas secara khusus hal ini.
·         Fraudulent financial reporting adalah Penyajian keliru (misstatement) yang disengaja atau penyembunyian (ommision) atas suatu angka atau pengungkapan di dalam laporan keuangan yang bertujuan untuk memperdayai pengguna laporan keuangan melalui pendekatan administratif, perdata, atau kriminal. Tipe terakhir inilah yang paling cenderung dipergunakan untuk tujuan illegal.

Pendapat dan keritik saya dalam kasus creative accounting seseorang yang menyalah gunakan  kemampuan accounting adalah seorang yang tidak mempunyai etika dan sudah melangar perraturan kode etik akuntansi. Creative accounting bisa terjadi dikarenakan etika dan moral  didalam diri  seseorang sendiri, bukan disalahkan dari kemampuan atau keahlian seseoarang yang menguasai kemampuan acounting. Dan seharusnya setiap pekerja acounting harus dibekali sebuah etika dan moral yang baik bukan melainkan kemampuan accountingnya saja, karena etika dan moral yang baik dapat mencegah creative accounting yang dapat menimbulkan kerugian bagi semua pihak yang terkait.
Sumber :