Sabtu, 28 Desember 2013

Isu Etika Signifikan Dalam Dunia Bisnis Dan Profesi


Isu Etika Signifikan Dalam Dunia Bisnis Dan Profesi

I.         Benturan kepentingan
Benturan kepentingan adalah  perbedaan antara kepentingan ekonomis perusahaan dengan kepentingan ekonomis pribadi direktur, komisaris, atau pemegang saham utama perusahaan.
Dalam hal seperti ini kerapkali terjadi didunia bisnis, apa lagi dalam ruanglingkup pasar bebas yang menuntut persaingan yang sangat ketat.
Biasanya perusahaan menghindari adanya benturan kepentingan, karena hal tersebut bisa merusak kinerja perusahaan dan membuat tujuan yang telah ditetapkan perusahaan menjadi tidak maksimal.
Berikut ini upaya perusahaan dalam menghindari benturan kepentingan :
  1. Menghindarkan diri dari tindakan dan situasi yang dapat menimbulkan benturan kepentingan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan perusahaan.
  2. Mengusahakan lahan pribadi untuk digunakan sebagai kebun perusahaan yang dapat menimbulkan potensi penyimpangan kegiatan pemupukan.
  3. Menyewakan properti pribadi kepada perusahaan yang dapat menimbulkan potensi
  4. Penyimpangan kegiatan pemeliharaan.
II.         Etika dalam tempat kerja
Dalam sebuah dunia kerja sebuah etika dan moral adalah sebuah bayangan atau titik pusat kemajuan perusahaan atau kemunduran perusahaan. Sebuah etika berasal dari dalam diri sendiri, etika sendiri bisa bersifat positif maupun bisa bersifat negatif, dalam sebuah dunia kerja tuntutan etika yang baik sangatlah diharuskan , karena sebuah etika dan moral yang baik adalah modal dari seorang kariyawan untuk menunjang karier baik bagi dirinya sendiri maupun perusahaan. Adapun beberapa praktik di dalam suatu pekerjaan yang dilandasi dengan etika dengan berinteraksi di dalam suatu perusahaan, misalnya:
  1. Etika Terhadap Saingan
    Kadang-kadang ada produsen berbuat kurang etis terhadap saingan dengan menyebarkan rumor, bahwa produk saingan kurang bermutu atau juga terjadi produk saingan dirusak dan dijual kembali ke pasar, sehingga menimbulkan citra negatif dari pihak konsumen.
  2. Etika Hubungan dengan Karyawan
    Di dalam perusahaan ada aturan-aturan dan batas-batas etika yang mengatur hubungan atasan dan bawahan, Atasan harus ramah dan menghormati hak-hak bawahan, Karyawan diberi kesempatan naik pangkat, dan memperoleh penghargaan.
  3. Etika dalam hubungan dengan publik
  4. Hubungan dengan publik harus dujaga sebaik mungkin, agar selalu terpelihara hubungan harmonis. Hubungan dengan public ini menyangkut pemeliharaan ekologi, lingkungan hidup. Hal ini meliputi konservasi alam, daur ulang dan polusi. Menjaga kelestarian alam, recycling (daur ulang) produk adalah uasha-usaha yang dapat dilakukan perusahaan dalam rangka mencegah polusi, dan menghemat sumber daya alam.
III.            Etika bsnis internasonal – masalah budaya
Apakah sebuah bisnis merupakan multinasional sejati atau hanya menjual kepada beberapa pasar luar negeri tertentu, terdapat sejumlah faktor yang akan berpengaruh terhadap operasi internasionalnya. Keberhasilan dalam pasar luar negeri sebagian besar ditentukan oleh cara-cara bisnis tersebut menanggapi hambatan sosial, ekonomi, hukum, dan politik dalam perdagangan internasional. Seorang pemimpin memiliki peranan penting dalam membentuk budaya perusahaan. Hal itu bukanlah sesuatu yang kabur dan hambar, melainkan sebuah gambaran jelas dan konkrit. Jadi, budaya itu adalah tingkah laku, yaitu cara individu bertingkah laku dalam mereka melakukan sesuatu.
Tidaklah mengherankan, bila sama-sama kita telaah kebanyakan perusahaan sekarang ini. Para pemimpin yang bergelimang dengan fasilitas dan berbagai kondisi kemudahan. Giliran situasinya dibalik dengan perjuangan dan persaingan, mereka mengeluh dan malah sering mengumpat bahwa itu semua karena SDM kita yang tidak kompeten dan tidak menunjang. Mereka sendirilah yang membentuk budaya itu (masalah budaya). Semua karena percontohan, penularan dan panutan dari masing-masing pemimpin. Maka timbul paradigma, mengubah budaya perusahaan itu sendiri.
IV.         Akuntabilitas sosial
Mekanisme akuntabilitas sosial, tempat komunitas dilibatkan sebagai agen akuntabilitas, terbukti berhasil mengatasi korupsi. Program rekontruksi di negara-negara pascaperang yang melibatkan komunitas lokal dan akuntabilitas sosial masyarakat cenderung menunjukan kinerja yang menggembirakan. Menurut kontraktor lokal di Kosovo “tidak mungkin anda menyogok orang-orang yang mengelola dana pengembangan komunitas. Mereka memiliki kriteria persyaratan yang sangat tinggi”
Tujuan Akuntanbilitas Sosial, antara lain :
1.      Untuk mengukur dan mengungkapkan dengan tepat seluruh biaya dan manfaat bagi masyarakat yang ditimbulkan oleh aktifitas-aktifitas yang berkaitan dengan produksi suatu perusahaan
2.      Untuk mengukur dan melaporkan pengaruh kegiatan perusahaan terhadap lingkungannya, mencakup : financial dan managerial social accounting, social auditing.
3.      Untuk menginternalisir biaya sosial dan manfaat sosial agar dapat menentukan suatu hasil yang lebih relevan dan sempurna yang merupakan keuntungan sosial suatu perusahaan. Salah satu alasan utama kemajuan akuntabilitas sosial menjadi lambat yaitu kesulitan dalam pengukuran kontribusi dan kerugian.
V.         Manajemen kerisis
Sebelum mengetahui manajemen kerisis, kita kudu mengetahui arti kerisis. Kerisis adalah sebuah keadaan darurat yang dimana mendekati titik kelemahan sebuah kehancuran dalam tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen kerisis sendiri bersifat membantu atau mengatasi maslah kerisis yang terjadi pada sebuah lembaga ataupun sebuah perusahaan. Biasanya manajemen kerisis tidak hanya menganalisis permasalahaan melainkan juga meberi solusi atau jalan keluar untuk terhindar dari titi kepurukan atau kegagalan konsep yang telah dibuat oleh perusahaan

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar